VISI SURVEILAN DINKES TASIKMALAYA

MENJADI SDM SURVEILAN YANG PROFESIONAL DAN BERDEDIKASI TINGGI

Friday 24 September 2010

INTEGRASI SURVEILAN

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, yang pada hakekatnya merupakan upaya penyelenggaraan kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional.
Penyakit menular masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat Indonesia, disamping mulai meningkatnya masalah penyakit tidak menular. Penyakit menular tidak mengenal batas-batas daerah administratif, sehingga pemberantasan penyakit menular memerlukan kerjasama antar daerah, misalnya antar provinsi, kabupaten/kota bahkan antar negara. Beberapa penyakit menular yang menjadi masalah utama di Indonesia adalah diare, malaria, demam berdarah dengue, influenza, tifus abdominalis, penyakit saluran pencernaan dan penyakit lainnya.
Untuk melakukan upaya pemberantasan penyakit menular, penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit dan keracunan, serta penanggulangan penyakit tidak menular diperlukan suatu sistem surveilans penyakit yang mampu memberikan dukungan upaya program dalam daerah kerja Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional, dukungan kerjasama antar program dan sektor serta kerjasama antara Kabupaten/Kota, Provinsi, Nasional dan internasional.
Penyelenggaraan surveilans epidemiologi terhadap penyakit-penyakit tersebut diatas disusun dalam pedoman surveilans epidemiologi, khusus masing-masing penyakit dan pedoman surveilans epidemiologi secara rutin dan terpadu. Untuk menyelenggarakan surveilans epidemiologi penyakit menular dan penyakit tidak menular secara rutin terpadu maka secara umum bertujuan untuk meningkatkan kinerja serta terjadinya jejaring surveilan terintegrasi dalam rangka pencegahan dan penanggulangan penyakit khususnya potensial wabah di Kabupaten Tasikmalaya.
Petugas dalam manajemen surveilans penyakit berpotensi KLB/wabah adalah melakukan surveilans dari pengumpulan data kesehatan, pengolahan & analisis, interpretasi serta desiminasi umpan balik dan intervensi. Maksud dan tujuan melakukan surveilans adalah (1) Mempelajari pola terjadinya penyakit yang sedang berlangsung, (2) potensi penyakit di dalam masyarakat, (3) Lebih jauh mempelajari riwayat alamiah penyakit, spektrum klinis, epidemiologi penyakit dan faktor risiko/pajanan, (4) Menyediakan data dasar sebagai perangkat dalam menilai langkah-langkah pencegahan dan pengendalian.
Tugas petugas surveilans Kabupaten adalah (1) SKD-Deteksi Dini : AI, Potensi KLB/wabah (PD3I, diare, dll), (2) Verifikasi : Komunikasi verbal & elektronik, kunjungan lapangan – penyelidikan awal, (3) Penanggulangan awal, (4) Laporan, (5) Koordinasi
Dengan Sistem Jejaring Surveilan ( Surveillans Network System), diharapkan bahawa (1) Diterima dengan baik manajemen surveilan sebagai suatu system pelayanan yang terintegrasi, (2) Memungkinkan pertukaran informasi antara surveilans Puskesmas se-Kabupatyen Tasikmalaya melalui pendekatan inovatif yang dapat diterapkan pada berbagai jenjang pelayanan (3) Perancangn untuk deteksi dini kasus yang berpotensi wabah atau KLB, (4) Pemanfaatan data yang maksimal untuk mendukung system pengambilan kebijakan , (5) Penetapan kebutuhan organisasi seperti : penyesuaian materi pelatihan, kelangsungan pembiayaan dan kemampuan kinerja petugas, dan (6) meningkatkan kerjasama dengan Linsek atau stakeholder non kesehatan sebagai bagian penting dalam jejaring surveilan.

No comments:

Post a Comment